Telepon : +628124219325
Email : info@beritaturatea.com
Alamat : Jl. Karya No.9, Kelurahan Empoang, Kec. Binamu, Kab. Jeneponto.
  • BERITA TERKINI
Berita Turatea – Portal Berita – Berita Aktual Tajam & TerpercayaBerita Turatea – Portal Berita – Berita Aktual Tajam & TerpercayaBerita Turatea – Portal Berita – Berita Aktual Tajam & TerpercayaBerita Turatea – Portal Berita – Berita Aktual Tajam & Terpercaya
  • Beranda
  • Politik
  • Tekhnologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Peristiwa
  • Lainnya
    • Sosial & Budaya
    • Pendidikan
    • Travelling
    • Rekomendasi Bacaan
    • Mancanegara
    • Kesehatan
    • Gaya
    • Entertaiment
    • Finance
    • Kuliner
    • Bisnis
    • Hiburan
  • Lihat Semua Berita

Sederet Ancaman Keras Erdogan kepada Trump dan Amerika

    Home Berita Turatea Mancanegara Sederet Ancaman Keras Erdogan kepada Trump dan Amerika
    NextPrevious
    Presiden Recep Tayyip Erdogan

    Sederet Ancaman Keras Erdogan kepada Trump dan Amerika

    By Gunawan Abdi | Mancanegara | 0 comment | 2 Oktober, 2019 | 0

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikenal sebagai sosok yang kerap melontarkan pernyataan keras terhadap berbagai isu dunia, termasuk kepada Amerika Serikat dan Presiden Donald Trump.

    Terlebih lagi Turki kini tengah bersiap menggelar pemilu lokal dua hari lagi. Ajang pemilu ini dipandang sebagai ujian bagi Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang mengusungnya. Kemenangan dalam pemilu ini berarti akan sangat berarti bagi kepemimpinan Erdogan di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik di Turki setelah krisis tahun lalu.

    Dari mulai isu kudeta militer pada 2016, Yerusalem akhir tahun 2017, hingga Venezuela dan Dataran Tinggi Golan saat ini, Erdogan melontarkan kecaman dan ancaman kepada Amerika dan Trump. Apa saja ancaman Erdogan kepada Trump dan Amerika itu? Simak ulasannya berikut ini, hasil rangkuman merdeka.com dari berbagai sumber:

    Erdogan Ancam Putus Hubungan dengan Israel jika AS Akui Yerusalem Jadi Ibu Kota

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan rencana Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel menjadi ‘garis merah’ bagi umat Islam.

    Ucapan tersebut dilontarkan Erdogan dalam sebuah pidato di parlemen hari ini. Dia mengatakan langkah tersebut akan menyebabkan Ankara memutus semua hubungan diplomatik dengan Israel, seperti dilansir laman the Associated Press, Selasa (5/12).

    Erdogan juga menyatakan akan menggelar pertemuan dengan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) guna menentang rencana AS ini.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan akan memberikan pidato untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada pekan ini. Namun rencana ini kemudian ditunda. Gedung Putih mengklaim penundaan itu tidak bakal berlangsung lama.

    “Sikap presiden sudah jelas soal permasalahan ini. Ini bukan lagi soal bagaimana, tetapi kapan,” kata juru bicara Gedung Putih, Hogan Gidley, dilansir dari laman AFP, Selasa (5/12).

    Erdogan: AS Harus Angkat Kaki dari Manbij

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan kehadiran pasukan Amerika Serikat di Manbij, Suriah, bukan untuk melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melainkan melawan pasukan Turki, Iran, bahkan Rusia.

    “AS mengklaim mengirim 5.000 truk dan 2.000 pesawat kargo berisi senjata untuk perang melawan ISIS, namun kami tidak mempercayai hal itu. Dengan pasokan senjata tersebut, bisa dipastikan bahwa AS memperhitungkan untuk melawan Turki dan Iran, dan mungkin juga Rusia,” kata Erdogan kepada anggota Partai AK, dikutip dari laman Sputnik, Selasa (6/2).

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membatasi tindakan pencegahan terhadap pejuang Kurdi di Afrin, namun akan memindahkan pasukan ke Manbij di mana AS memiliki sekitar 2.000 personil militer di wilayah tersebut.

    “AS harus meninggalkan Manbij di Provinsi Aleppo karena Turki berencana mengembalikan wilayah itu kepada ‘pemilik sebenarnya’,” tegas Erdogan.

    Meski telah mengumumkan pemindahan pasukan, Pentagon menyatakan pihaknya tidak melihat indikasi Turki berencana memperpanjang operasi ke Manbij.

    Seperti diketahui, Turki telah melakukan operasi militer dengan kode nama ‘Ranting Zaitun’ di Afrin untuk melawan pasukan Kurdi sejak 20 Januari lalu sebagai tanggapan atas pengumuman AS yang akan melatih 30.000 pasukan keamanan perbatasan di Suriah yang disebut Turki sebagai ‘tentara teroris’.

    Erdogan Kecam AS dan Uni Eropa Campuri Urusan Venezuela

    Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali menyatakan dukungannya kepada Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, di tengah krisis politik dan ekonomi yang melanda negara Amerika Latin itu. Erdogan menyebut ada upaya negara-negara Barat untuk menggulingkan Maduro dengan alasan demokrasi.

    “Apakah Venezuela milikmu?” sindir Erdogan di hadapan anggota parlemen Turki, sebagaimana dilansir dari Russia Today, Rabu (6/2).

    “Bagaimana Anda menggulingkan seseorang yang menang melalui pemilihan? Bagaimana Anda menyerahkan (kekuasaan) presiden kepada seseorang yang bahkan tidak terpilih? Apakah Anda tahu apa itu demokrasi?,” lanjutnya.

    Setelah Amerika Serikat (AS), beberapa negara anggota Uni Eropa menyusul menyatakan dukungannya dan mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.

    Barat, tegas Erdogan, mendorong keputusan yang melanggar hukum dengan tujuan mendepak Maduro dari kekuasaan. Erdogan menentang apa yang dilakukan AS dan sejumlah negara Eropa di Venezuela.

    “Kita menentang sikap imperialis ini,” tegasnya.

    Ini bukan pertama kalinya Erdogan memberikan dukungan kepada Maduro. Sebelumnya, dia mengatakan rekannya di Caracas tengah menghadapi “aksi sabotase pembunuh ekonomi.” Erdogan menjanjikan penguatan hubungan perdagangan antara Turki dan Venezuela.

    Pada akhir Januari, ketika krisis sedang berlangsung, Ankara mengkritik AS karena ikut campur urusan dalam negeri Venezuela. Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu menilai deklarasi Guaido sebagai presiden sementara sangat aneh. Sementara Erdogan menyuarakan solidaritasnya kepada Maduro dan berpesan, “Saudara Maduro, berdiri tegak lah”.

    Erdogan juga pernah mengalami percobaan kudeta pada tahun 2016. Ankara menuding percobaan kudeta dipimpin Fethullah Gulen, tokoh Turki yang tinggal di AS. Washington menolak untuk mengekstradisi Gulen ke Turki.

    Hubungan Ankara dan Caracas mulai berkembang sejak 2016, ketika Maduro melakukan empat kali kunjungan ke Turki. Pada 2018, Erdogan melawat ke Venezuela sebagai kunjungan balasan dan merupakan kunjungan pertama kali pemimpin Turki dalam sejarah.

    Erdogan: Turki akan Boikot Produk Elektronik AS

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari ini mengumumkan negaranya akan memboikot produk elektronik buatan Amerika Serikat. Menurut dia, Turki perlu mempertahankan sikap tegasnya terhadap AS, terlebih lagi di tengah kondisi mata uang lira yang terus merosot nilai tukarnya terhadap dolar.

    “Ada serangan ekonomi terhadap Turki. Sebelumnya hal semacam itu terjadi secara diam-diam tapi kini terang-terangan. Kita bisa melakukan dua hal, secara ekonomi dan politik. Dari sisi ekonomi, kita akan mengambil tindakan, Kementerian Keuangan kita bekerja siang malam. Selain itu kita akan memboikot barang-barang elektronik dari AS. Mereka boleh punya iPhone, tapi selain itu juga ada masih ada Samsung. Kita punya merek lokal Venus Vestel, kita akan pakai itu,” kata dia, seperti dilansir laman Sputnik News, Selasa (14/8).

    Pernyataan Erdogan ini hanya selang beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan di akun Twitternya, dia mengizinkan tarif impor baja dan alumunium dari Turki dilipatgandakan sembari tetap menghormati Turki.

    Erdogan menanggapi pernyataan itu dengan mengatakan dia sudah memperingatkan AS bahwa Turki akan mencari teman dan sekutu baru lantaran Washington tidak menghormati negaranya. Dia juga menyebut tarif impor yang diterapkan AS melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

    AS sebelumnya menerapkan sanksi terhadap Turki lantaran pastur asal AS Andrew Brunson ditangkap di negara itu. Pemerintah Turki menuding dia terkait dengan gerakan ulama Fethullah Gulen yang dianggap dalang kudeta militer yang gagal pada 2016.

    Erdogan Sebut Trump Bocah Tukang Bully Lantaran Pengakuan AS soal Dataran Tinggi Golan

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemarin menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai ‘bocah tukang bully’ dalam menanggapi pengakuan AS terhadap klaim Israel atas Dataran Tinggi Golan di Suriah.

    “Sayangnya, Trump berkelakuan macam bocah tukang bully,” kata Erdogan dalam wawancara dengan stasiun televisi Haber, seperti dilansir laman Channel News Asia, Kamis (28/3).

    “Dia juga begitu ketika soal Yerusalem.”

    Trump Senin lalu menandatangani pernyataan yang mengakui Israel berhak menguasai Dataran Tinggi Golan setelah Israel mencaplok kawasan di usai Perang Enam Hari pada 1967.

    Langkah Israel itu selama ini tidak diakui secara internasional dan PBB sudah mengeluarkan tiga resolusi yang meminta Israel menarik mundur pasukannya dari wilayah itu.

    “Bagaimana mungkin Anda mengabaikan PBB?” kata Erdogan. “Apa yang Anda lakukan? Berkuasa di negara seperti Amerika tidak membuat Anda punya hak untuk itu.”

    Menurut Erdogan Amerika sudah memilih untuk memperuncing keadaan ketimbang berperan dalam proses perdamaian.

    Erdogan Ancam AS Jika Tidak Pulangkan Sosok Diduga Dalang Kudeta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam tidak akan menyerahkan tersangka teroris kepada Amerika Serikat jika Washington tidak menyerahkan Fethullah Gulen, ulama yang disebut dalang kudeta militer pada 2016.

    Ankara sudah berulang kali meminta Washington menyerahkan Gulen namun AS mengatakan tidak cukup bukti untuk mengekstradisi pria itu yang diduga dalang kudeta itu.

    “Sejauh ini kami menyerahkan 12 teroris kepada Amerika Serikat, tapi mereka juga menyerahkan satu orang yang kami inginkan. Mereka terus beralasan,” kata Erdogan kemarin di hadapan para pemimpin daerah di Istana Kepresidenan di Ankara, seperti dilansir laman Middle East Monitor, Jumat (12/1).

    Erdogan menambahkan jika AS tidak memberikan Gulen, maka selama dia menjabat sebagai presiden, AS tidak akan mendapatkan teroris lain dari negara mereka.

    “Kalau kalian (AS) tidak menyerahkan dia (Gulen) kepada kami, maka maaf saja, mulai sekarang, tiap kali kalian meminta kami menyerahkan teroris lagi, selama saya masih menjabat, itu tidak akan terjadi,” kata Erdogan.

    Turki adalah negara muslim terbesar anggota organisasi negara NATO dan menjadi sekutu penting AS di Timur Tengah.

    Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu Rabu lalu mengatakan hubungan kedua negara dirusak oleh Washington karena mereka tidak mengekstradisi Gulen dan mendukung kelompok milisi Suriah Kurdi (YPG) dan sayap politiknya, PYD.

    “AS tidak mendengar kami, mereka malah mendengarkan PYD/YPG. Bisakah itu disebut hubungan kerja sama strategis? Turki adalah negara yang tidak akan tergelincir oleh kebijakan tak konsisten AS di kawasan,” ujar Erdogan

    Download Nulled WordPress Themes
    Download Nulled WordPress Themes
    Download Nulled WordPress Themes
    Download WordPress Themes Free
    lynda course free download
    download samsung firmware
    Download WordPress Themes Free
    online free course
    Donald Trump, Erdogan

    Gunawan Abdi

    More posts by Gunawan Abdi

    Related Post

    • Ilustrasi hati.

      4 Cara Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Hati

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Pada manusia, hati memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga tubuh tetap bekerja dengan semestinya. Bagian tubuh ini membantu melepaskan racun, menjaga metabolisme tetap terjaga, menjaga sirkulasi serta menyeimbangkan hormon. Dilansir dari Medical Daily, menjagaRead more

    • Kepala Daerah Berpotensi Maju Lagi di Pilkada Serentak 2020

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Ujungpandang Research | Info Pilkada – Pelaksana Tugas Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Akmal Malik menyebut 78 persen kepala daerah memiliki potensi untuk maju kembali mencalonkan diri dalam Pilkada serentak 2020. SepertiRead more

    • KPU Wacanakan E-rekapitulasi pada Pilkada 2020, Begini Mekanismenya

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Ujungpandang Research – Komisi Pemilihan Umum ( KPU) mewacanakan penggunaaan rekapitulasi suara elektronik ( e-rekapitulasi) pada Pilkada 2020. Mekanisme ini merujuk pada Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) yang telah digunakan sejak Pemilu 2004. Bedanya, selamaRead more

    • Pilkada 2020 Start September, KPU Minta UU Tak Direvisi Usai Tahapan Dimulai

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Ujungpandang Research – KPU mulai merancang Peraturan KPU (PKPU) tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020. KPU menyebut PKPU ini nantinya akan berdasarkan Undang-undang No 10 tahun 2016 tentang Pilkada. “Iya sepanjang tidak diubah, maka kitaRead more

    • KPU-Bawaslu Rapat dengan DPR, Bahas Tahapan Pilkada Serentak 2020

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Ujungpandang Research – KPU bersama Bawaslu bertandang ke DPR untuk membahas tahapan Peraturan KPU (PKPU) untuk Pilkada Serentak 2020. Perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) turut serta dalam rapat dengar pendapat (RDP) tersebut. Rapat ituRead more

    • Kemendagri Sebut Akan Ada 107,5 Juta Pemilih untuk Pilkada Serentak 2020

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Ujungpandangresearch | Info Pilkada – Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh mengatakan akan ada 107,5 juta pemilih atau tepatnya 107.531.641 pemilih dalam Pilkada serentak 2020. Arif mengatakan dataRead more

    • KPU Luncurkan Tahapan Pemilihan Pilkada 2020

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      UjungpandangResearch, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia merilis rencana tahapan pemilihan menuju Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2020. Pilkada ini dilakukan untuk pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Untuk pemilihan gubernur, akan dilaksanakan di 9 Provinsi. Provinsi tersebutRead more

    • Pilkada Serentak 2020 akan di gelar di 270 daerah

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Ujungpandang Research – Sebanyak 270 daerah akan menggelar pemilihan kepala daerah pada Pilkada Serentak 2020. Dari 270 daerah tersebut, sembilan di antaranya merupakan provinsi. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Evi Novida Ginting Manik mengatakan 224Read more

    Leave a Comment

    Batalkan balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    NextPrevious
    Generic selectors
    Exact matches only
    Search in title
    Search in content

    Berita Terbaru

    • JALAN TUN ABDUL RAZAK GOWA MENJADI ATENSI GUBERNUR SULSEL, ANDI SUDIRMAN SULAIMAN 27/06/2022
    • GUBERNUR SULSEL, ANDI SUDIRMAN MENGHADIRKAN SELURUH ASN DAN NON ASN LINGKUP PEMPROV UNTUK MELAKSNAKAN MAGER 26/06/2022
    • GUBERNUR SULSEL, ANDI SUDIRMAN MEMBUKA POPDA DI GOR SUDIANG MAKASSAR 24/06/2022
    • RP. 8,1 TRILIUN LEBIH ASET PEMPROV TELAH DITERTIBKAN 23/06/2022
    • GUBERNUR SULSEL MENYERAHKAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA BUPATI GOWA DAN ENREKANG 22/06/2022

    Kategori Berita

    • Berita Turatea
    • Bisnis
    • Finance
    • Gaya
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Mancanegara
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Peristiwa
    • Politik
    • Rekomendasi Bacaan
    • Sosial & Budaya
    • Tekhnologi

    Beriklan Disini

    Ingat !!!

    .

    Menuju
    Pilkada Serentak 2020.

    Pasang Iklan Anda di sini

    • Beranda
    • Politik
    • Tekhnologi
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Peristiwa
    • Lainnya
      • Sosial & Budaya
      • Pendidikan
      • Travelling
      • Rekomendasi Bacaan
      • Mancanegara
      • Kesehatan
      • Gaya
      • Entertaiment
      • Finance
      • Kuliner
      • Bisnis
      • Hiburan
    • Lihat Semua Berita
    • Telepon
    • Playstore
    • WhatsApp
    • Email
    Copyright 2019 Berita Turatea | Alamat : Jl. Karya No.9, Kelurahan Empoang, Kec. Binamu, Kab. Jeneponto. | By : Halo WEB - Jasa Website Makassar.
    • Beranda
    • Politik
    • Tekhnologi
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Peristiwa
    • Lainnya
      • Sosial & Budaya
      • Pendidikan
      • Travelling
      • Rekomendasi Bacaan
      • Mancanegara
      • Kesehatan
      • Gaya
      • Entertaiment
      • Finance
      • Kuliner
      • Bisnis
      • Hiburan
    • Lihat Semua Berita
    Berita Turatea – Portal Berita – Berita Aktual Tajam & Terpercaya