Telepon : +628124219325
Email : info@beritaturatea.com
Alamat : Jl. Karya No.9, Kelurahan Empoang, Kec. Binamu, Kab. Jeneponto.
  • BERITA TERKINI
Berita Turatea – Portal Berita – Berita Aktual Tajam & TerpercayaBerita Turatea – Portal Berita – Berita Aktual Tajam & TerpercayaBerita Turatea – Portal Berita – Berita Aktual Tajam & TerpercayaBerita Turatea – Portal Berita – Berita Aktual Tajam & Terpercaya
  • Beranda
  • Politik
  • Tekhnologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Peristiwa
  • Lainnya
    • Sosial & Budaya
    • Pendidikan
    • Travelling
    • Rekomendasi Bacaan
    • Mancanegara
    • Kesehatan
    • Gaya
    • Entertaiment
    • Finance
    • Kuliner
    • Bisnis
    • Hiburan
  • Lihat Semua Berita

NURDIN ABDULLAH KORBAN DARI REKAYASA EDY RAHMAT

    Home Berita Turatea NURDIN ABDULLAH KORBAN DARI REKAYASA EDY RAHMAT
    NextPrevious

    NURDIN ABDULLAH KORBAN DARI REKAYASA EDY RAHMAT

    By Sarbini Haerah | Berita Turatea, Politik | 0 comment | 2 September, 2021 | 0

    Berita Turatea.Com, 02/09/2021

    Suasana di ruang sidang Harifin Tumpa PN Makassar Jl Kartini

     

     

     

     

     

     

    Sidang lanjutan Ketujuh NA

    Ketua Majelis Hakim, Ibrahim Palino membuka sidang perkara Nurdin Abdullah dan Edy Rahmat pada hari ini, Kamis, 02/09/2021 di Ruang Sidang Harifin Tumpa PN Makassar Jl Kartini.
    Sementara NA dan Edy Rahmat hadir secara virtual langsung dari Jakarta.

    Ibrahim Palino bertanya kepada NA.

    – Hakim. Bagaimana kondisi kesehatan Bapak Nurdin Abdullah?
    – NA, Alhamdulillah, sehat yang mulia.

    Selajutnya Ibrahim Palino bertanya kepada Edy Rahmat.

    – Hakim. Bagaimana kesehatan Bapak Edy Rahmat?
    – Edy, Alhamdulillah,sehat yang mulia.

    Kemudian Ibrahim Palino bertanya kepada JPU, berapa banyak saksi yang akan dihadirkan pada hari ini.
    – JPU, Yang kita panggil 5 orang saksi, namun yang bisa hadir hanya 2 orang yaitu
    Hikmawati dan Husein.

    Sedangkan Saksi, Mega Pratama dan Irfandi, serta Nuryadi (sopir Agung Sucipto) sudah dua kali dipanggil, namun mereka tidak hadir.

    Ibrahim Palino membacakan biodata saksi,
    Nama Hikmawati alamat BTN lamalaka Desa Lembang Kec. Bantaeng
    Pekerjaan ASN pada Dinas Sosial Kabupaten Bantaeng

    – Hakim, kenal dengan NA?
    – Saksi, tahu tapi tidak kenal yang mulia
    – Hakim, ada hubungan keluarga?
    – Saksi, tidak yang mulia
    – Hakim, kenal dengan Edi Rahmat?
    – Saksi, kenal yang mulia
    – Hakim, punya hubungan keluarga?
    – Saksi, suami saya pak
    – Hakim, apakah saudara bersedia menjadi saksi, karena ini hak anda, sebagai istri dari terdakwa Edy Rahmat, tentu saudara punya hak untuk tidak bersedia menjadi saksi
    – Saksi, bersedia yang mulia.

    Kemudian Ibrahim Palino bertanya kepada Edy Rahmat, untuk memperjelas istri terdakwa yang boleh mengundurkan diri sebagai saksi?
    – Hakim, apakah istri Edy Rahmat bersedia untuk saksi anda?
    – Edy, bersedia yang mulia

    Selanjutnya Ibrahim Palino bertanya kepada Husein (Sopir NA)

    – Hakim, apakah saudara adalah sopir NA.
    – Saksi, betul yang mulia
    – Hakim, punya hubungan keluarga dengan NA?
    – Saksi, tidak

    Saudara sudah disumpah, sampaikan apa adanya, karena sudah disumpah, berikan keterangan yang sebenarnya, kalau tahu bilang tahu, kalau tidak, bilang tidak.

    – Hakim, bertanya kepada kedua saksi Pernahkah diperiksa oleh penyidik KPK?
    – Saksi, pernah pak
    – Hakim, apakah dibawa tekanan psikis, atau dipaksa oleh penyidik?
    – Saksi, tidak
    – Hakim, apakah keterangan di BAP semuanya saudara baca?
    – Saksi, iya pak
    – Hakim, benar semua isinya
    – Saksi, benar pak
    – Hakim, jangan ragu yah untuk menyampaikan
    – Saksi, iya pak

    Selajutnya Hakim, Ibrahim Palino menyerahkan kepada JPU.

    – JPU, pernah diperiksa KPK
    – Saksi, iya pak
    – JPU, terkait perkara apa
    – Saksi, terkait mengenai OTT NA
    – JPU, pada saat OTT NA, pernahkah saudara diperiksa pada saat OTT Edy Rahmat?
    – Saksi, pernah menolak pak
    – JPU, terkait OTT apa?
    – Saksi, OTT tanggal 26 Februari 2021
    – JPU, yang saudara ketahui apa yang terjadi pada malam itu?,
    – Saksi, pada malam itu sekitar jam 10 kami sudah tidur pak
    – JPU, Pada jam 10 malam yah?
    – Saksi, iya pak
    – JPU, apa yang kamu ketahui pada malam itu?
    – Saksi, suami saya buka pintu, lalu saya dengar ada tim dari KPK
    – JPU, dimana itu?
    – Saksi, di jl Hertasning pak
    – JPU, coba jelaskan apa yang kamu ketahui?,
    – Saksi, setelah kami diinterogasi Edy langsung dibawa KPK
    – JPU, apa yang disita KPK pada malam itu?
    – Saksi, koper warna hijau
    – JPU, Pada saat KPK menyita koper, dimana posisi koper pada saat itu?
    – Saksi, disamping kamar tidur
    – JPU, dikamar saudara?
    – Saksi, Iya pak
    – JPU, bagaimana ceritanya?
    – Saksi, suami saya bawa sendiri masuk ke kamar
    – JPU, sekitar jam berapa itu?
    – Saksi, tidak tahu jamnya
    – JPU, Edy Rahmat yang bawa koper?
    – Saksi, iya
    – JPU, selain koper, ada yang lain
    – Saksi, yang lain saya tidak lihat
    – JPU, pada saat suami anda membawa koper, saudara tidak bertanya, apa isi koper itu?
    – Saksi, saya tidak tahu pak, cuma dalam hati saya bertanya, mau kemana suami saya bawa koper.
    – JPU, berapa lama setelah suami anda bawa koper, KPK datang?
    – Saksi, tidak tahu waktunya
    – JPU, ada orang lain melihat koper itu?
    – Saksi, hanya suami saya
    – JPU, kenal dengan Mega Pratama
    – Saksi, kenal pak
    – JPU, seingat saksi ada orang lain?
    – Saksi, ada

    – JPU, pada saat disita KPK, apa isi koper itu?
    – Saksi, KPK bertanya kepada saya, lalu saya bilang tidak tahu
    – JPU, berapa jumlahnya?
    – Saksi, tidak tahu
    – JPU, jadi koper itu baru dilihat pada saat itu?
    – Saksi, Iya
    – JPU, apa sebelumnya Edy Rahmat pernah memberi tahu tentang koper itu?
    – Saksi, tidak tahu
    – JPU, kenapa tidak tahu, kamu dimana?
    – Saksi, saya diluar
    – JPU, Edy diluar juga
    – Saksi, Iya
    – JPU, dengan siapa?
    – Saksi, Edy tidak tetap orangnya, sesukanya saja ada, siapa yang ada, dia panggil.
    – JPU, kenal Irfandi?
    – Saksi, iya ,dia keluarga saya
    – JPU, kenapa ada Irfandi?
    – Saksi, kebetulan dia datang dan nginap dirumah
    – JPU, sering disuruh oleh Edy untuk menjadi sopir?
    – Saksi, iya
    – JPU, mobil apa
    – Saksi, Inova
    – JPU, warna apa
    – Saksi, hitam
    – JPU, selain 1 koper, setelah kejadian OTT, apakah pernah melihat ransel?
    – Saksi, pernah,
    – JPU, kapan saudara tahu bahwa ada ransel?
    – Saksi, besoknya begitu
    – JPU, warna apa?
    – Saksi, tidak tahu
    – JPU, kapan baru kamu mengetahui warna ransel itu?
    – Saksi, besoknya pak
    – JPU, dimana ditaruh ransel itu?
    – Saksi, kamar sebelah
    – JPU, pernah mengetahui ada ransel?
    – Saksi, saya tidak perhatikan, karena banyak ransel dalam kamar
    – JPU, jadi tidak diperhatikan
    – Saksi, iya pak
    – JPU, pernah kamu tahu ada uang
    – Saksi, pernah
    – JPU, tahu pecahan uang berapa?
    – Saksi, ada 100 ribu, ada yang lima puluh
    – JPU, berapa jumlahnya?
    – Saksi, dalam satu ikat 100 juta
    – JPU, berapa ikat?
    – Saksi, lima ikat pak
    – JPU, berarti 500 juta?
    – Saksi, iya
    – JPU, apakah tahu ada uang lain
    – Saksi, iya pak, satu ruangan dengan ransel dan koper dan kantong plastik
    – JPU, kapan mengatahui ada uang dikantong plastik?
    – Saksi, tidak tahu
    – JPU, kenapa tidak tahu
    – Saksi, besoknya baru tahu pak
    – JPU, berapa jumlahnya
    – Saksi, tidak tahu jumlahnya
    – JPU, berapa, ada uang merah yah?
    – Saksi, ya pak
    – JPU, berapa jumlahnya?
    – Saksi, saya tidak hitung
    – JPU, kenapa tidak dihitung
    – Saksi, saya hanya amankan pak
    – JPU, pernah menghitung 500 juta
    – Saksi, iya pak, saya sempat hitung uang yang diikat itu. Jumlahnya per ikat Rp 100 juta. Ada lima ikat dalam ransel itu.
    – JPU, berarti 500 juta
    – Saksi, iya pak
    – JPU, berapa jumlah yang ada dalam kantong plastik?
    – Saksi, jumlahnya 321 juta dan 80,5 juta pak
    – JPU, uang yang saudara hitung ada 500 juta, ada 321 juta, 80,5 juta, uang sebanyak itu, milik Edy, atau siapa, ini banyak sekali ratusan juta, milik siapa uang ini yang tersimpan dikamar?
    – Saksi, tidak tahu pak
    – JPU, pernah di beritahu Edy bahwa ada uang sebanyak itu dan untuk siapa uang itu?
    – Saksi, tidak tahu
    – JPU, setelah menemukan tas ransel, lalu kau bawa kemana?
    – Saksi, saya amankan dirumah keluarga di Gowa
    – JPU, apakah Mega Pratama mengetahui uang itu!
    – Saksi, saya pernah tanya Mega Pratama, ini uang apa!, tapi dia hanya berasumsi.
    – JPU, bawa koper kemana dan ransel itu?
    – Saksi, dirumah keluarga di Gowa
    – JPU, yang dikantong plastik?
    – Saksi, saya bingung, saya bawa kemana mana diatas mobil pak
    – JPU, mobil apa
    – Saksi, inova
    – JPU, membawa ransel,
    – Saksi, tidak pernah pak, tapi KPK datang
    – JPU, pada saat itu, kau serahkan uang itu?
    – Saksi, iya pak
    – JPU, lalu siapa yang sita itu uang yang dikantong plastik?
    – Saksi, disita juga KPK pak pada hari Senin tanggal 1 Maret.
    – JPU, pada saat OTT, Edy kerja dimana?
    – Saksi, di PUTR pak
    – JPU, tahun berapa mulai pindah?
    – Saksi, Bulan September 2018
    – JPU, apa jabatannya
    – Saksi, staf pak
    – JPU, selain staf apalagi jabatannya?
    – Saksi, tidak tahu pak, karena pelantikan jadi Sekdis PUTR nanti tahun 2021.
    – JPU, sebelum suami anda jadi Sekdis, kerja dimana?
    – Saksi, di Bantaeng
    – JPU, sejak kapan mulai terangkat?
    – Saksi, Tahun 2002
    – JPU, kenal dengan NA?
    – Saksi, saya kenal hanya sebagai bupati Bantaeng
    – JPU, pada saat NA bupati, apakah saudara tahu, Edy sering datang dirumah NA?
    – Saksi, yang saya tahu, kalau NA kelapangan Syamsul Bahri telepon Edy Rahmat.
    – JPU, masih dibantaeng atau di makassar?
    – Saksi, suami saya telepon, bahwa mau ke lapangan
    – JPU, kenal Sari?
    – Saksi, tidak hanya kenal nama
    – JPU, dimana kau kenal?
    – Saksi, kerja di Bantaeng
    – JPU, siapa merekomendasikan Edy bisa pindah?
    – Saksi, saya pernah dengar dari suami saya, bahwa kalau terpilih NA jadi gubernur saya mau pindah
    – JPU, atas rekomendasi siapa?
    – Saksi, tidak tahu pak
    – JPU, tidak tahu yah?
    – Saksi, dia hanya bilang mau pindah ikut NA
    – JPU, jaraknya berapa lama setelah Edy ngomong bahwa mau pindah?
    – Saksi, sebelum pilkada Edy ngomong
    – JPU, tahun 2018 yah?
    – Saksi, iya

    JPU bertanya Ke Husain
    – JPU, betul Husain sebagai sopir NA?
    – Saksi, betul pak
    – JPU, sejak kapan Pak Husain menjadi Sopir NA?
    – Saksi, sebelum jadi Bupati Bantaeng saya sudah menjadi sopir NA
    – JPU, termasuk jadi bupati dan gubernur
    – Saksi, betul pak
    – JPU, kenal Edy?
    – Saksi, iya pak
    – JPU, Edy dinas dimana ?
    – Saksi, PU Bantaeng
    – JPU, kenal Sari?
    – Saksi, tidak
    – JPU, apa jabatan Sari?
    – Saksi, Kabag Pembangunan
    – JPU, apakah Sari dekat dengan NA?
    – Saksi, saya tidak pernah perhatikan
    – JPU, sebagai sopir, pernah tahu hubungan Edy dan Sari dengan NA dan apakah keduanya pernah datang dirujab?
    – Saksi, tidak pernah melihat pak
    – JPU, pada tanggal 26/02/2021, berapa ajudan NA?
    – Saksi, Syamsul Bahri saja.
    – JPU, pada malam tanggal 27, apakah saksi pernah antar NA?
    – Saksi, pernah
    – JPU, pada saat itu apa kegiatan NA tanggal 27
    – Saksi, saya antar NA ke Lego Lego jam 9 pak
    – JPU, naik apa?
    – Saksi, kijang Inova?
    – JPU, warna
    – Saksi, hitam
    – JPU, siapa saja yang ikut?
    – Saksi, cuma bertiga dengan Syamsul pak
    – JPU, sekitar jam berapa?
    – Saksi, jam 9 dan pulang sampai jam 10
    – JPU, pada saat mengantar NA, apa arahan NA pada saat itu.
    – Saksi, tidak ada arahan, saya cuma antar ke Lego Lego dan NA turun jalan kaki dan saya dimobil.
    – JPU, apakah Syamsul juga turun dengan NA?,
    – Saksi, iya
    – JPU, tahu apa maksud NA ke Lego Lego?
    – Saksi, tidak tahu
    – JPU, apa kegiatan di Lego Lego?
    – Saksi, dia cuma jalan masuk ke Lego Lego?
    – JPU, saksi tahu pernah dihubungi dengan seseorang?
    – Saksi, pernah, Edy
    – JPU, Edy yah, sekitar jam berapa?
    – Saksi, sekitar jam 10
    – JPU, apa yang disampaikan Edy?
    – Saksi, dia bilang dimana Syamsul?
    jadi saya bilang di Lego Lego
    – JPU, apakah Edy ada janjian dengan NA?
    – Saksi, saya tidak tahu cuma ada masuk telponnya,
    – JPU, apa respon Edy?
    – Saksi, tidak cuma tanya Syamsul
    – JPU, kenapa tidak lapor ke Syamsul?
    – Saksi, lupa lapor ke Syamsul
    – JPU, Syamsul ketemu Edy?
    – Saksi, tidak

    Penasihat hukum bertanya ke Husain

    – PH, saksi sudah jadi sopir NA, sebelum jadi bupati
    – Saksi, iya, saya jadi sopir, kalau sakit saya diganti.
    – PH, pada saat itu Tanggal 26/02/2021, hari Jumat, sebelum Edy tertangkap, saudara antar NA ke Lego Lego?
    – Saksi, sebelum jam 10 saya antar ke Lego Lego.
    – PH, apa yang ditanya edy?
    – Saksi, cuma tanya Syamsul
    – PH, masih ingat nomor
    085255264355 betul?
    – Saksi, betul pak
    – PH, jam 21.00 Edy menelepon saudara yang berdurasi sekitar 48 detik. Saya akan membuka taping, apa yang ditanyakan Edy, ternyata tidak ada nama Syamsul dipertanyakan.
    – Saksi, iya pak

    Hakim, Ibrahim Palino mengambil alih,

    – Hakim, siapa yang ditanyakan Edy?
    – Saksi, saya kira Syamsul pak
    – Hakim, siapa yang ditanyakan, siapa?
    – Saksi, NA
    – Hakim, kenapa kau bilang Syamsul?
    – Saksi, mungkin saya salah dengar pak

    – Penasihat Hukum saya akan perlihatkan transkrip,
    Setelah itu, Penasihat Hukum minta untuk memperdengarkan taping atau rekaman percakapan antara Husein dan Edy.

    Ini tapingnya;

    – Edy, “Halo ucen, dimana posisi, mana bapak, sama siapa”?,
    – Husain, Di Lego-lego.
    – Edy “Ada bapak di situ”?
    – Husain, Ada.
    – Edy, “Sama ibu”?.
    – Husain, Bapak ji, sendiri ji.
    – Edy, “Oh iya Pak Uceng makasih yah,”.

    Inilah yang terdengar dari taping/rekaman tersebut.

    – Hakim, kenapa kamu bilang pak Syamsul, baru tadi saya ingatkan agar jangan mempersulit dirimu sendiri.
    – Husain, maaf yang mulia, saya salah dengar.
    – PH, pada saat perjalanan ke Lego Lego pernahkah dengar Syamsul ditelepon seseorang?
    – Saksi, tidak pak
    – PH, tidak pernah dikasih tahu Syamsul?
    – Saksi, tidak pak
    – PH, malam itu juga tahu bahwa ada OTT?
    – Saksi, paginya baru saya tahu
    – PH, siapa yang kasih tahu?
    – Saksi, orang rujab pak
    – PH, sering melihat Edy ke rujab?
    – Saksi, tidak pernah lihat pak
    – PH, sering ditelpon Edy?
    – Saksi, baru itu
    – PH, sudah lama kenal Edy?
    – Saksi, tidak
    – PH, sering lihat Edy ke rujab gubernur
    – Saksi, tidak pernah lihat pak

    Penasihat lain bertanya Ke Hikmawati

    – PH, Apakah Edy sering ke rujab?
    – Saksi, tidak pak
    – PH. Pernahkah NA menelepon Edy?
    – Saksi, tidak, waktu masih di Bantaeng, suami saya bilang, ada teleponnya Syamsul, katanya mau kelapangan.
    – PH, begitu?
    – Saksi, waktu NA masih bupati yah?
    – Saksi, Iya pak
    – PH, pada saat NA jadi gubernur masih sama?
    – Saksi, biasanya suami saya telepon bahwa mau ke daerah sama gub.
    – PH, apa jabatan Edy?
    – Saksi, Kabid Bina Marga Bantaeng
    – PH, pernah Edy dipanggil oleh NA ke rujab?
    – Saksi, tidak pernah
    – PH, pada saat OTT
    – Saksi, 26 Februari
    – PH, semua menghitung uang
    – Saksi, tidak
    – PH, yang di ransel
    – Saksi, di hitung pak
    – PH, berapa jumlahnya?
    – Saksi, 500 juta
    – PH, tidak dijelaskan Edy, uang untuk siapa?
    – Saksi, tidak pak
    – PH, apakah Edy menerima uang dari beberapa pihak?
    – Saksi, tidak pak
    – PH, Edy tidak pernah cerita?
    – Saksi, tidak

    Penasihat lain bertanya ke Hikmawati

    – PH, apa yang membuat Edy pindah?
    – Saksi, tidak tahu pak
    – PH, apalagi makassar jauh, ada di Makassar dan ada di Bantaeng
    – Saksi, Edy bilang kalau menang Pilkada dipanggil NA

    Penasihat lain bertanya ke Hikmawati

    – PH, saksi, adanya sejumlah uang yang dibawa suami anda, apakah ada penjelasan dari Edy kegunaan uang itu?
    – Saksi, tidak tahu
    – PH, jadi tidak tahu uang itu untuk siapa?
    – Saksi, tidak
    – PH, apakah Mega Pratama tahu duit yang ada di ransel?
    – Saksi, Mega Pratama juga hanya berasumsi pak
    – PH, Mega Pratama tidak tahu sama sekali
    – Saksi, iya, Mega Pratama tidak tahu
    – PH, pernahkah Edy membawa uang sebelumnya?
    – Saksi, tidak tahu

    Penasihat lain bertanya ke Husein

    – PH, sampai sekarang jadi sopir, mobil apa?
    – Saksi, mobil kijang inova
    – PH, jika jadi sopir ada pembatas dengan NA?
    – Saksi, tidak pak
    – PH, jadi semua pembicaraan NA bisa didengarkan?
    – Saksi, saya fokus jadi sopir saja
    – PH, dalam BAP saudara, “tidak pernah menerima uang dari pihak ketiga’
    – Saksi, tidak pernah
    – PH,di BAP saudara nomor 11, “tidak pernah melihat NA menerima pemberian dari pihak manapun’
    – Saksi, tidak pernah
    – PH, dialog ini, apakah lazim,
    – Saksi, biasa Syamsul menerima telepon
    – PH, pernah menerima telepon sedang dalam perjalanan?
    – Saksi, saya tidak pernah angkat pak

    Penasihat lain bertanya ke Hikmawati

    – PH, di BAP anda, “saya tidak mengenal NA, saya hanya tahu”
    – Saksi, saya hanya tahu sebagai bupati dan gubernur, pak NA tidak tahu saya
    – PH, pada Tanggal 26/02/2021 posisi ibu di Makassar?
    – Saksi, anak saya sakit dan bawa check up – PH, setiap Minggu?
    – Saksi, sekali sebulan
    – PH, komunukasi anda lancar dengan Edy
    – Saksi, lancar
    – PH, mengenai uang 500 juta dan 300 juta pernah disampaikan?
    – Saksi, tidak pak

    Penasihat Hukum, Arman Hanis bertanya ke Hikmawati

    – PH, bagaimana pandangan ibu selama menjabat NA jadi bupati Bantaeng sampai dua periode?
    – Saksi. Banyak kemajuan

    Ibrahim Palino mengambil alih, “saya kira ini persepsi”

    – PH, saya hanya ingin tahu yang mulia
    – Hakim ini hanya persepsi, artinya ingin mengetahui NA baik atau tidak?,

    – Saksi, yang saya tahu NA jadi bupati banyak kemajuan
    – Hakim, apa indikatornya?
    – Saksi, banyak pak, seperti Rumah Sakit dari tipe C naik kelas,
    – Hakim, banyak pembangunan NA
    – Saksi, iya pak, dari tipe c naik
    – Hakim, dulunya tipe c

    – PH, Ransel 500 juta?
    – Saksi, rumah ini akan dikosongkan, jadi saya angkat uangnya pak
    – PH, apakah uang 500 juta langsung disita KPK
    – Saksi, yang di ransel saya serahkan ketika KPK datang hari Senin
    – PH. Edy Rahmat pindah sebelum pilkada
    – Saksi, suami saya bilang kalau gub menang saya mau pindah
    – PH, pindah setelah pilkada dan jadi gub
    – Saksi, setelah NA jadi gubernur, suami saya pindah

    Ketika Nurdin Abdullah diberikan kesempatan oleh Ketua Majelis Hakim, Ibrahim Palino, NA langsung membantah.

    Kata NA, Saya berada di kawasan Lego-lego tidak ada hubungannya dengan Edy Rahmat.

    Lanjut NA, “Itu tidak benar yang mulia, saya di lego-lego karena ada proyek pengadaan kursi, jadi saya ikut meninjau, setelah itu saya langsung pulang ke Rujab”.

    Berdasarkan keterangan NA dan para saksi, maka jelas, tidak ada benang merah keterlibatan NA apa yang telah diperbuat oleh Edy Rahmat

    Bahwa Edy Rahmat melakukan transaksi dengan Agung Sucipto, semata mata skenario yang dibuat buat sendiri oleh Edy Rahmat, yang seolah olah atas perintah NA padahal itu suatu rekayasa.

    Fakta fakta ini diperkuat dari beberapa keterangan yakni,

    1. Fakta yang bisa kita lihat, ada percakapan telepon, antara Edy Rahmat dan Husein setelah menerima uang dari Agung Sucipto. Yang mana Edy menanyakan posisi NA.

    Andai saja itu perintah NA, maka yang ditanyakan Edy bukanlah NA melainkan Syamsul Bahri. Karena Syamsul Bahri adalah ajudan NA. Makanya Penasihat Hukum minta untuk diperdengarkan Taping Edy Rahmat dan Husein.

    2. Fakta, Hikmawati (istri Edy Rahmat), mengaku tidak pernah diberitahu Edy terkait sejumlah uang yang disita KPK.

    Andai saja uang ini untuk NA, tentu Edy menyampaikan kepada Hikmah (istri Edy)

    3. Fakta, Keterangan Edy Rahmat di BAP dan Persidangan sangat konsisten.

    Dalam BAPnya Edy Rahmat mengatakan, bahwa uang sebesar Rp.2 Milyar yang disita dari rumah dinasnya adalah pemberian Agung Sucipto untuk Nurdin Abdullah. “Namun permintaan uang ke Agung Sucipto bukan atas perintah NA, melainkan atas inisiatif saya sendiri”. Kata Edy Rahmat dalam BAP dan Persidangan.

    4. Keterangan Agung Sucipto di BAP dan Persidangan sangat konsisten.

    Dalam BAP, Agung Sucipto mengakui, bahwa dirinya memang menyerahkan uang kepada Edy Rahmat sebesar 2 M, lantaran Edy Rahmat yang minta dan mengatasnamakan gubernur.
    “Edy Rahmat bilang untuk Gubernur NA, jadi saya menganggap itu permintaan gubernur. Olehnya itu saya kasih”. Kata Agung Sucipto.

    5. Keterangan Nurdin Abdullah di BAP dan Persidangan sangat konsisten.

    Dalam BAP nya secara tegas membantah, bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui transaksi yang dilakukan Edy Rahmat dan Agung Sucipto, apalagi memerintahkan secara khusus kepada Edy Rahmat untuk minta uang. “Demi Allah saya tidak mengetahui transaksi itu, Demi Allah”. Kata NA.

    Merujuk dari keterangan di atas, maka sedikitpun tidak ada indikasi keterlibatan NA.

    Apalagi Edy Rahmat bukan orang dekat NA. Edy tidak lain hanya sebagai pegawai biasa saja yang kebetulan ditempatkan sebagai Sekdis PUTR.

    Untuk pembuktian yang valid, tentu kita harus meyakini dan mempercayai dari ketiga keterangan yakni; Edy sebagai penerima suap dan Agung sebagai pemberi suap serta NA sebagai korban rekayasa dari Edy Rahmat.

    Karena ketiga keterangan diatas saling bersesuaian dan didukung dari keterangan semua saksi, maka dakwaan perkara pokok harus diabaikan.

    Semoga bermanfaat.
    Langsung dari Ruang sidang Harifin Tumpa PN Makassar.

    Krs

     

    Free Download WordPress Themes
    Download Nulled WordPress Themes
    Download Premium WordPress Themes Free
    Download Best WordPress Themes Free Download
    ZG93bmxvYWQgbHluZGEgY291cnNlIGZyZWU=
    download micromax firmware
    Premium WordPress Themes Download
    online free course
    No tags.

    Sarbini Haerah

    More posts by Sarbini Haerah

    Related Post

    • Ilustrasi hati.

      4 Cara Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Hati

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Pada manusia, hati memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga tubuh tetap bekerja dengan semestinya. Bagian tubuh ini membantu melepaskan racun, menjaga metabolisme tetap terjaga, menjaga sirkulasi serta menyeimbangkan hormon. Dilansir dari Medical Daily, menjagaRead more

    • Kepala Daerah Berpotensi Maju Lagi di Pilkada Serentak 2020

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Ujungpandang Research | Info Pilkada – Pelaksana Tugas Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Akmal Malik menyebut 78 persen kepala daerah memiliki potensi untuk maju kembali mencalonkan diri dalam Pilkada serentak 2020. SepertiRead more

    • KPU Wacanakan E-rekapitulasi pada Pilkada 2020, Begini Mekanismenya

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Ujungpandang Research – Komisi Pemilihan Umum ( KPU) mewacanakan penggunaaan rekapitulasi suara elektronik ( e-rekapitulasi) pada Pilkada 2020. Mekanisme ini merujuk pada Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) yang telah digunakan sejak Pemilu 2004. Bedanya, selamaRead more

    • Pilkada 2020 Start September, KPU Minta UU Tak Direvisi Usai Tahapan Dimulai

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Ujungpandang Research – KPU mulai merancang Peraturan KPU (PKPU) tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020. KPU menyebut PKPU ini nantinya akan berdasarkan Undang-undang No 10 tahun 2016 tentang Pilkada. “Iya sepanjang tidak diubah, maka kitaRead more

    • KPU-Bawaslu Rapat dengan DPR, Bahas Tahapan Pilkada Serentak 2020

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Ujungpandang Research – KPU bersama Bawaslu bertandang ke DPR untuk membahas tahapan Peraturan KPU (PKPU) untuk Pilkada Serentak 2020. Perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) turut serta dalam rapat dengar pendapat (RDP) tersebut. Rapat ituRead more

    • Kemendagri Sebut Akan Ada 107,5 Juta Pemilih untuk Pilkada Serentak 2020

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Ujungpandangresearch | Info Pilkada – Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh mengatakan akan ada 107,5 juta pemilih atau tepatnya 107.531.641 pemilih dalam Pilkada serentak 2020. Arif mengatakan dataRead more

    • KPU Luncurkan Tahapan Pemilihan Pilkada 2020

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      UjungpandangResearch, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia merilis rencana tahapan pemilihan menuju Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2020. Pilkada ini dilakukan untuk pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Untuk pemilihan gubernur, akan dilaksanakan di 9 Provinsi. Provinsi tersebutRead more

    • Pilkada Serentak 2020 akan di gelar di 270 daerah

      By Gunawan Abdi | 0 comment

      Ujungpandang Research – Sebanyak 270 daerah akan menggelar pemilihan kepala daerah pada Pilkada Serentak 2020. Dari 270 daerah tersebut, sembilan di antaranya merupakan provinsi. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Evi Novida Ginting Manik mengatakan 224Read more

    Leave a Comment

    Batalkan balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    NextPrevious
    Generic selectors
    Exact matches only
    Search in title
    Search in content

    Berita Terbaru

    • JALAN TUN ABDUL RAZAK GOWA MENJADI ATENSI GUBERNUR SULSEL, ANDI SUDIRMAN SULAIMAN 27/06/2022
    • GUBERNUR SULSEL, ANDI SUDIRMAN MENGHADIRKAN SELURUH ASN DAN NON ASN LINGKUP PEMPROV UNTUK MELAKSNAKAN MAGER 26/06/2022
    • GUBERNUR SULSEL, ANDI SUDIRMAN MEMBUKA POPDA DI GOR SUDIANG MAKASSAR 24/06/2022
    • RP. 8,1 TRILIUN LEBIH ASET PEMPROV TELAH DITERTIBKAN 23/06/2022
    • GUBERNUR SULSEL MENYERAHKAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA BUPATI GOWA DAN ENREKANG 22/06/2022

    Kategori Berita

    • Berita Turatea
    • Bisnis
    • Finance
    • Gaya
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Mancanegara
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Peristiwa
    • Politik
    • Rekomendasi Bacaan
    • Sosial & Budaya
    • Tekhnologi

    Beriklan Disini

    Ingat !!!

    .

    Menuju
    Pilkada Serentak 2020.

    Pasang Iklan Anda di sini

    • Beranda
    • Politik
    • Tekhnologi
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Peristiwa
    • Lainnya
      • Sosial & Budaya
      • Pendidikan
      • Travelling
      • Rekomendasi Bacaan
      • Mancanegara
      • Kesehatan
      • Gaya
      • Entertaiment
      • Finance
      • Kuliner
      • Bisnis
      • Hiburan
    • Lihat Semua Berita
    • Telepon
    • Playstore
    • WhatsApp
    • Email
    Copyright 2019 Berita Turatea | Alamat : Jl. Karya No.9, Kelurahan Empoang, Kec. Binamu, Kab. Jeneponto. | By : Halo WEB - Jasa Website Makassar.
    • Beranda
    • Politik
    • Tekhnologi
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Peristiwa
    • Lainnya
      • Sosial & Budaya
      • Pendidikan
      • Travelling
      • Rekomendasi Bacaan
      • Mancanegara
      • Kesehatan
      • Gaya
      • Entertaiment
      • Finance
      • Kuliner
      • Bisnis
      • Hiburan
    • Lihat Semua Berita
    Berita Turatea – Portal Berita – Berita Aktual Tajam & Terpercaya